Senin, 11 Juni 2007

KORUPSI

Tepat sekali ungkapan dalam suatu iklan yang dikeluarkan oleh KPU, bahwa korupsi telah membunuh bangsa ini, bahkan hingga beberapa generasi ke depan. Cucu-cucu kita kelak masih mendapat warisan hutang negara yang menumpuk, akibat bapak moyang-nya getol korupsi. Perusahaan negara yang notabene monopoli, malah menyatakan diri rugi terus-menerus. Lantas kemana kekayaan alam bangsa ini menguap? Ke rekening pribadi segelintir orang?


Pemimpin bangsa silih berganti mengumbar janji akan memberantas korupsi. Dan ekspektasi masyarakat terhadap setiap pemerintahan baru selalu sama: pemberantasan korupsi. Tidak salah memang. para pemimpinlah yang memberikan harapan yang terlalu tinggi -bahkan sebelum benar-benar menjadi pemimpin. Nyatanya, setelah terpilih, para pemimpin itu melakukan kesalahan yang merupakan salah satu dosa besar di mata masyarakat: pengkhianatan, dengan terjerumus (atau: menjerumuskan diri) ke lembah korupsi.

Bahkan penulis sempat berseloroh dengan teman sekantor, bahwa di negeri ini ada 2 macam pejabat. pertama adalah pejabat yang korup, dan kedua adalah pejabat yang 'akan' menjadi koruptor. mudah-mudahan kenyataannya tidak seperti itu.

KORUPSI, memang merupakan musuh dalam selimut bangsa kita. Atau malah musuh dalam celana, bahkan dalam tulang sumsum kita. Kita musuhi, tapi tetap kita lakukan, meski dalam skala kecoa. (sekilas penulis melihat bayangan diri pada layar monitor: tersenyum kecut)

Tidak ada komentar: